Waktu ku sebelum ke pondok -hakam- (emosional banget bagi ana :v)

 waktu ku sebelum ke pondok

July tanggal 19 adalah ulang tahunku... dan aku masuk pondok tanggal 20.. aku sedang di rumah nenek bermain hp, untuk membuang waktu sebelum aku memasuki pondok... Ayah datang dan mengucapkan
"selamat ulang tahun hakam"

aku terkejut dan bilang "makasih Ayah!" dan seketika ayah pun mengajakku ke suatu tempat yaitu atap rumah, saat itu.. rumahku sedang di renovasi dan hanya terdapat tumpukkan semen dan batu-batuan.. Ayah menyuruhku untuk mengamatilingkungan sekitar dengan teliti.. dan asyah pun bilang.."kam.. ingat.. semua ini tidak akan ada selama-lamanya... mungkin.. rumah lama kita sudah tidak ada... dan digantika dengan yang baru... tetapi rumah lama itu... akan dikenang selamanya di hati... karena untuk.. 11 tahun hakam hidup.. hakam sudah berada di situ... bermain di situ... tidur di situ.. dan makan di situ.. tetapi sayangnya rumah itu akan hilang...dan digantikan dengan yang baru.. Ayah ingin sekali keluarga Ayah bisa adaptasi di rumah baru ini... dan yang paling Ayah inginkan dari hakam... hakam bisa adaptasi dengan lingkungan pondok Hakam... hakam... ayah ingin bilang bahwa.. hakam di pondok itu adalah pengorbanan bagi hakam... dan ayah akan balas pengorbanan Hakam..ayah akan support hakam sebisa ayah.."


seketika saat aku benar-benar memerhatikan lingkungan sekitar... air mata mulai berkeluaran... perasaan ini... adalah sesuatu yang tak bisa hakam lupakan dan yang hakam tak bisa tahan... rasa sakit di hati hakam membuat hakam menangis lebih banyak... ayahpun memeluk hakam dengan erat... aku.. bisa merasakan tangisan Ayah... mendengar ayah menangis membuatku juga menangis... "Hakam di sana harus kuat ya... hakam di sana harus buat teman... hakam disana... harus berkorban... demi keluarga hakam.. demi ayah... demi bunda.. dan demi kakak-kakak hakam... yang kuat ya nak.." ucap ayah...

rasa adukan emosi ini yang hakam tak bisa jelaskan... emosi antara sedih.. dan terharu... rasanya berat... hakam masih tak kuat untuk melepaskan apa yang telah ku genggam selama 12 tahun... rasanya seperti Hakam melepaskan kehidupan hakam...aku benar-benar senang dengan hadiah yang hakam dapatkan di hari itu... hadiah yang paling emosional bagi hakam dan yang paling hakam kenang..

setelah itu kita pun turun dari atap rumah menuju kembali ke rumah nenek... sebelum hakam memasuki rumah nenek, ayah bilang ke hakam.. "kam.. pilihlah pilihan bijak.. ayah tak akan ngelarang hakam... hakam harus pilih antara hakam mau main hp lagi atau main dengan keluarga hakam..."

hakam pun berpikir dan melihat ke arah hp hakam... dan setelah itu hakam memutuskan untuk meletak  hp-ku di kantong celana dan hakam pun bermain dengan keluarga...
kesenang itu tak tahan lama... saat malam.. aku udah berangkat.. aku pura-pura tersenyum di depan keluargaku menunjukkan bahwa hakam berani di pondok tidak ingin mengkhawatirkan mereka.. saat di mobil.. air matapun keluar satu per satu..

ayah dan bundapun ikutan menangis.. di mobil hakam selalu teriak bahwa hakam tak ingin ke pondok sampai-sampai hakam.. berdebat dengan kedua orang tua hakam... membuat suasana lebih canggung hakam merasa menyesal tetapi hati hakam menolak untuk meminta maaf... berat.. berat sekali... dan akhirnya hakam pun meminta maaf dan itu sudah telat hakam... sudah di pondok dan orang tua hakam sudah jalan balik... hakam hanya melihat luar gerbang sembari meminta maaf dengan nada kecil... air mata berjatuham lagi dan lagi... perdebatan kitalah yang membuat hakam menyesal..

tolong... jangan sampai menyesal seperti saya... nikmati waktumu sebelum terlambat.. niscaya kau akan menyesal untuk selama hidupmu dan akan susah untuk memaafkan dirimu  -hakam-


Comments

Popular posts from this blog

PERUBAHANKU by : Nazran Natandri Solehudin

Ujian Praktik Kelas 7D - Laode Muhammad Arridho

Ujian Praktik Kelas 7B - Laode Muhammad Arridho