TEMAN MISTERIUS by: Lubna Azzahra ^^
TEMAN MISTERIUS
Suatu hari di sebuah ladang, Raya sedang membantu ayahnya untuk memanen jagung yang sudah matang di ladang mereka. Saat sedang asyik memanen tiba tiba Raya mendengar ada yang memanggil namanya "Raya! Raya!" seketika Raya menoleh ke arah sumber suara "siapa itu?" Namun tak seorang pun menjawab pertanyaan nya. Panggilan itu terus menerus menggema di telinga Raya, sehingga Raya memutuskan untuk mencari tau dari mana sumber suara itu. "Raya! Raya! Raya!" dan begitu terus sampai pada saat Raya berdiri di pinggir perbatasan anatara hutan rimba dan ladang para penduduk, suara panggilan itu lenyap dan tak terdengar lagi. Raya memutuskan untuk kembali ke ladang lagi saja.
Esok harinya Raya dan ayahnya kembali bekerja di ladang, ayah Raya sibuk memilah jagung jagung yang busuk atau dimakan burung, sementara Raya sibuk membersihkan ladang dari tanaman liar dan bolak balik membunyikan lonceng kaleng (tali panjang mejulur di atas seluruh ladang dengan gantungan kaleng berisi batu kerikil per dua meter. Bila tali utama yang dikaitkan pada tiang gubuk ditarik maka semua kaleng akan berbunyi krincing krincing) untuk mengusir burung burung yang mengganggu di sekitar ladang. Saat Raya sedang sibuk menebas tanaman liar di pinggir sawah lagi lagi suara itu terdengar, namun kali ini suara itu menyuruh Raya melakukan sesuatu.
"Raya, dengarlah perintahku baik baik. Nanti malam tepat pukul 20.00 pergilah ke ladang dan panen semua jagungmu, setelahnya kau tidak akan pernah menyesalinya jika kau memercayaiku" Sosok itu mengucapkannya pelan namun Raya dapat mendengarnya dengan jelas "Siapa kamu?! ayo keluar dan tunjukan wujudmu! Lagi pula buat apa aku menuruti perintahmu? Jelas jagung ini belum matang sama sekali!" Antara takut dan penasaran Raya berusaha mendekati sumber suara tersebut "lakukanlah, percaya padaku. Jangung mu akan matang sempurna di malam hari nanti, panen semua dan jual beberapa. Kau akan untung banyak" Suara itu menghilang. Raya memutuskan untuk menuruti dengan rasa bimbang.
Sepulangnya Raya dari mengaji di masjid, Raya langsung melempar tas nya ke atas dipan di bilik kamarnya, ia menyambar senter besar dari kamar ayahnya, dan mengambil celurit kecil di lemari perkakas bawah tanah. Ayah Raya sedang sibuk memasak di dapur, jadi mana tahu kalau Raya pergi ke ladang diam diam. Diluar rumah angin berhembus kencang, dingin menusuk hingga tulang, langit gelap tanpa bulan dan bintang menandakan akan datang hujan lebat. Raya merapatkan jaket tebalnya dan buru buru berlari ke ladang sebelum hujan turun membasahinya. Di tengah ladang berdiri sesosok bayangan hitam menatapnya dengan mata hijau bersinar. Namun saat Raya mendekat sosok itu hilang.
Raya tidak memedulikannya, ia mulai menebas semua jagung dengan celurit kecil di gengggamannya. Membutuhkan waktu sekiranya setengah jam untuk memanen seluruh jagung di ladang. Setelah usai ia memasukan semua jagungnya dalam dua karung goni dan membawanya pulang ke rumah. Setibanya di rumah ayah Raya menanyakan tentang dua karung goni tersebut, Raya hanya menjawab setahunya "ini jangung di ladang kita yah, ajaib sekali jangung nya sudah matang semua, jadi besok bisa dejual ke pasar dan pasti laku banyak" Ayah merasa gemas dengan kelakuan anak gadisnya tersebut, sebelum mengomeli Raya sang ayah terhentikan dengan suara gemuruh air besar, saat dilihan arahnya dari ladang "LADANG KITA! JAGUNG KI-...." Ayah menoleh ke arah Raya.
Raya menjelaskan semua yang terjadi dengan rinci, san ayah agak bingung namun menyepakati untuk menelusurinya esok hari di ladang. Keesokan harinya saat mereka kembali ke ladang terlihat seorang anak lelaki bertubuh tinggi ramping dengan rambut hitam legam dan mata hijau tua, berpakaian compang camping dan lusuh sedang duduk di dekat gubuk tempat biasa Raya dan ayahnya beristirahat.
Comments
Post a Comment