Telepon Sumbang by ; Zavier Makaarim Mahdi Taher


     

         telepon sumbang 

Hari jumat merupakan hari yang paling ditunggu oleh santri baru terutama kelas tujuh rijal sebagai santri baru , sore yang teduh menenangkan hati walau hanya sebentar karna dirusak oleh rasa sedih dan rindu yang tak terbendung dengan orang tua dan suasana rumah yang menghangatkan.


suara nya tetap merdu dan lembut walau lewat telepon sumbang, menanyakan kabar merupakan percakapan pertama di telepon sumbang tersebut,aku terus menahan sedih yang menghanyutkan ku lahan perlahan tapi pasti.


kata kata nya menurutku remeh tapi saat di jalankan aku merasakan dampak positif yang sangat luar biasa untukku dan untuk di pondok,      aku ingat sekali saat itu di depan kamar ustadz yang disebut murabbi satu,aku mengantri sangat lama untuk menelepon orang tua.


saat giliran ku menelepon aku coba tetap tenang, suara telepon pun berdering dan aku pun mengobrol dengan orang tu aku dan karna orang tua ku tahu bahwa aku jauh dari rumah maka orang tua ku mencoba untuk memberi saran agar melupakan rumah dan orang tua [rasa kangen nya].


saran tersebut berupa nasehat yang sangat besar dampak nya,lalu apa nasihat tersebut,nasihat tersebut adalaah "bertemanlah dengan sipapun jangan memandang bulu dan kalau teman nya bermasalah maka diamlah " aku pun menjawab nya dengan kata ya dan ya padahal aku tak mengerti maksudnya.

 aku pun mencoba nasihat tersebut dan aku sangat merasakan dampak nya lalu saat ku coba awal nya agak aneh karna harus beradaptasi dan saat aku semakain lama di Al Umanaa aku mengerti bahwa menjadi seorang pemimpin butuh yang namanya relasi yang luas , sungguh jangan pernah meremehkan nasihat orang tua karna nasuhat orang tua itu menjadi pacuan menjalani hidup 










Comments

Popular posts from this blog

PERUBAHANKU by : Nazran Natandri Solehudin

Ujian Praktik Kelas 7D - Laode Muhammad Arridho

Ujian Praktik Kelas 7B - Laode Muhammad Arridho