Perubahan Kuuu selama di AL-UMANAA by:RomaaAaAAa??

 awalnyaa saat aku tau kalau aku masuk AL-UMANAA aku sedikit ragu dengan pilihan orang tua kuuUUuuuUUUu karna aku takut lingkungan nya berubah apalagi soal pertemanan tapi ibu ku tak khawatir karna punya 2 anak yang pernah bersekolah disini Kakar dan Ka Saima jadi ibu sudah percaya bahwa AL-UMANAA bisa merubahku dengan berproses tapi tetap saja aku yang biasanya tidur bersama ibuku tiba tiba tidur dengan orang yang sama sekali aku tak kenal sehingga aku harus bisa tidak bergantung kepada orang tua ku dan hidup mandiri dan ditemani kakak yang cepat berubah seperti yang awalnya dia memarahi ku sampai teriak dan beberapa menit kemudian dia akan minta maaf pada ku aku tetap memakluminya walau terkadang aku sakit hati hanya karna perkataan nya yang seharusnya aku tak perlu memasukkannya kedalam hati jadi aku terbiasa dengan hal seperti itu aku masih ingat saat pertama kali aku kesini dimobil aku memeluk ibuku sambil menangis aku heran kenapa ibu menyekolah kan anak secengeng ini ke sebuah pesantren yang selalu disiplin perihal apapun waktu itu juga ibu pernah berkata "mamah pengen menyekolah kan kalian di pesantren untuk bekal ilmu agama dan lebih baik dari pada mamah sehingga kalian bisa menggapai cita cita kalian" mendengar itu aku jadi tau tujuan ku di sini.

    

      sedikit demi sedikit aku coba terima semua keputusan orang tuaku dengan berat hati sampai akhirnya aku menemukan seorang yang sering aku cari yaitu "teman" aku jadi punya teman yang menyemangati hari hari buruk ku tanpa orang tua ku, kaka ku selalu mengingatkan ku untuk selalu bersyukur karna aku yang sering mengeluh sedangkan di sisi lain ada ibuku yang bekerja keras demi menyekolah kan 7 anak dia tidak pernah menunjukan rasa lelah nya di depan anak anak nya dia ingin memperlihatkan wajah bahagianya agar anak anak merasa tenang,disini kita menelepon sekali seminggu hari jumaat adalah hari dimana aku bisa mendengar suara bahagia nya menanyakan hari hari ku yang isinya hanyalah tangisan ku.sampai akhirnya aku tau bahwa pilihan nya adalah sesuatu yang baik untuk nhidup ku aku bisa lebih baik dari sebelum nya semua hal dan rintangan aku hadapi sendiri aku ingin berterimakasih kepadanya dengan menjadi santri yang berprestasi sehingga orang tuaku bangga walau tak pernah ada kata puas untuk semua itu, aku tetap  merasa semua ini hanyalah cobaan atau ujian yang mengembangkan potensi ku dan meraih impian terbesar ku.