Nasihat Orang Tuaku by -Wildann MS

Saat itu mobil putih melaju kencang melaju dengan pelan menuju gerbang pondok yang tak jauh  di depan sana. Aku yang duduk di belakang hanya diam dengan rasa takut dan campur aduk. Dan dalam keadaan yang sunyi tiba tiba ayahku berbicara.

         "Kak jaga dirimu baik baik, lakukan semuanya dengan jujur dan jangan takut bertanya tentang hal yang kurang kamu mengerti"

Aku hanya mengangguk kecil dan tersenyum tipis. Ibuku yang duduk di sampingku menoleh kecil dan tersenyum ke arahku walau matanya berkaca kaca. Itu adalah nasihat yang benar benar terasa berat bagiku. Bukan karena susah, melainkan karena aku tahu mulai saat itu aku harus belajar sendiri tanpa ada orang tua di sisiku.

Di hari itu, saat telah tiba di pos kedatangan ibuku meyakinkanku agar bisa hidup mandiri yang walau awalnya aku terkejut dengan peraturan yang ada yang membuat diriku kurang nyaman berada di pondok. Namun aku teringat tentang nasihat orang tuaku yang mempercayaku untuk menuntut ilmu di tempat yang jauh dari keberadaan mereka berada. 

Banyak hal baru yang kudapat di sini. Aku sering kali melihat kakak kelasku yang semangat berlatih untuk meraih juara dalam perlombaan yang membuat diriku tertarik untuk mengikuti perlombaan. Saat itu aku mulai mengikuti beberapa seleksi lomba yang diadakan di sana walau belum terpilih menjadi kontingen lomba. 

Hari demi hari aku lalui dengan nasihat orang tuaku yang selalu terpikirkan. Pernah saat itu aku hampir menyerah karena belum terbiasa dengan peraturan yang ada yang membuatku terkadang masuk mahkamah terutama internal. Dan aku pun kembali berpikir tentang pesan dari orang tuaku yang membuatku bisa melewati masalah masalah itu.

Dan sekarang aku paham, nasihat yang aku dapat saat itu bukan hanya untuk sementara. Tapi untuk kehidupanku di pondok yang penuh dengan tantangan. Setiap kali aku berpikir untuk menyerah, nasihat itu yang mengingatkanku bahwa aku tak sendirian, walau ayah dan ibuku tak bersamaku.   

                        TAMAATTTTTTT