Nasihat ibuku,menuntunku lebih kuat by Alvin ibrahim nur fitrah

          Nasihat ibuku, menuntunku lebih kuat

      Di hari itu, motor mulai melaju perlahan demi perlahan meninggalkan orang dan tempat yang sangatku sayangi.Aku mengucap salam kepada semua keluargaku sambil menahan air mata. perjalananpun di mulai. Di jalan Ibuku mencoba menghiburku . Di sepanjang jalan itu kami bercanda dan tertawa. di tengah candaan itu aku kembali teringat

       Namun,Ibuku memberikan sedikit nasihat yang membuatku sedikit tenang.         " Aa ,ibu nyekolahin aa di pondok bukan karena ibu gak sayang ke aa,tapi ibu nyekolahin aa di pondok itu bentuk kasih sayang ibu ke aa karena kondisi di luar lagi gak baik baik aja apalagi sekolahnya. banyak kasus , ibu gak mau aa sama kayak anak di luar sana yang suka merokok,tawuran, dan lain lain. Tapi ibu mau aa menjadi anak yang pintar,anak yang berbakti kepada orang tuanya,dan taat menjalankan perintah allah"

        Tak terasa kami pun sampai di Al umanaa .semua perasaan dan fikiranku campur aduk. Namun di sana aku mencoba untuk tenang karena aku tidak ingin membuat orang tuaku khawatir. jadi disana aku bersikap tenang. Tiba lah saatnya kami berpisah . di pergola kami berpisah aku memeluk dan mencium tangan ibu dan seluruh keluargaku yang ada di sana. sebenarnya aku tak ingin ini terjadi. namun, ini adalah yang diinginkan oleh orang tuaku termasuk Almarhum Biyah.sambil memeluk ibu bilang " Aa jadilah anak yang baik . jaga sikapmu, jangan samakan  perilakumu di rumah dan di sini, buatlah bahagia Almarhum biyah, buat dia bangga karna ini juga salah satu keinginan dia sebelum meninggal."   

         Setelah itu aku beranjak meninggalkan mereka untuk pergi meninggalkan mereka dengan perasaan yang sangat hancur. Aku tidak berani melihat kebelakang karena aku sangat tidak tahan , air mataku mulai menetes . namun aku disana mencoba untuk kuat. dan aku ingat jika aku hanya menangis itu tidak akan menyelesaikan masalah. tapi aku bertekad untuk membuat orang tuaku bahagia