Djang Lalai By; Zavier Makaarim Mahdi Taher
pagi hari setelah kegiatan bahasa dengan rasa senang dan sedih bercampur aduk , pemberitahuan tentang kedatangan wali santri begitu cepat tersebar saat baru saja selesai mandi aku langsung dipanggil untuk di jemput. Saat saya di mobil orang tua bilang ke saya bahwa untuk berubah sifat nya saya masih sama seperti dulu sifat nya , setidak nya 70 % santai santai 30% belajar padahal judul nya belajar dari rumah harus nya belajar bukan buat santai satai dan saya pun masih merepotkan orang tua saya. dua pekan bebas main hp bisa kapan saja , bahkan tidur saja dari subuh sampai siang dianggap karna lelah ,makanan lezat tersaji di atas meja makan setiap hari nya ,kurang nya gerak membuat aku jadi lebih gemuk.
main hp memang asik tapi itu membuat terlena dengan waktu dan tanggung jawab ku yaitu tugas tapi alhamdulliilah tugas ku tuntas, pagi hari kami telah berada di kota sumedang untuk melaksanakan sholat id di masjid agung lalu aku pun melahap makanan untuk lebaran dan tubuhku menjadi lebar , seperti yang ku bilang tadi tugas mah aman tapi sifat ku mash sama seprti sebelum masuk pondok , seluruh wishlish ku menjadi omong kosong belaka.
memang hangat suasana nya ,berkumpul bersama keluarga,jalan jalan bersama keluarga tapi itu mungkin menjadi beban untuk orang tua ku betapa besar biaya dan kasih sayang nya yang di berikan kepada ku , pada blog ini kan ku nyatakan kesalahn dan evaluasi ku saat BDR , agar kejadian ini tak terulang kembali memang saat pra BDR masih sedikit persiapan ku untuk meghadapi BDR, maaf kan aku pah,mah.
Comments
Post a Comment